Mengenal imigran di Korea Selatan. Kembali ulang nih kami bakal mengkaji tenaga kerja di Korea. Kali ini kami mengkaji faedah apa saja sih yang mampu kami mampu bersama bekerja di Korea dari sudut pandang para TKI.
Menjadi seorang pekerja imigran di negeri asing pasti bukanlah suatu yang gampang dilakukan. Selain dikarenakan jauh dari sanak saudara dan juga keluarga di kampung halaman, bekerja di negeri asing pasti miliki tantangan yang berat
Nah, tanpa mesti menunggu lebih lama lagi, selanjutnya 3 faedah yang tidak cuma berfaedah bagi diri kalian sendiri tapi termasuk keluarga dan juga bangsa kecuali kalian mengambil keputusan untuk bekerja di Korea.
Kuassai dahulu bahasanya, ikut les bahasa korea Sekarang, daftar segera klik disini
1. Sambil bekerja, mampu termasuk mengembangkan bisnis
Kerja Keras Subandi
Dilansir dari pengalaman khusus Subandi yang ditulis terhadap laman Kompas. Pria yang sudah menjadi TKI di Korea sejak tahun 1999 ini sejak tahun 2014 selanjutnya sudah merintis bisnis bakso khas Indonesia di Korea. Makanan yang merupakan makanan sejuta umat di Indonesia dan juga tidak benar satu makanan favorit mantan presiden Amerika ke-44 yaitu Barak Obama ini ternyata begitu laris di Korea.
Asal cerita, Subandi yang sepanjang lima tahun bekerja sebagai buruh di perusahaan mebel kelanjutannya mengambil keputusan untuk tingkatkan taraf hidupnya bersama memiliki rencana bisnis kuliner di Korea. Waktu itu, bersama cuma bermodal 2,3 juta, Subandi belanja satu kilo daging dan daging selanjutnya pun ia cobalah racik menjadi bakso. Awalnya terlalu tidak mudah, Subandi yang sama sekali tidak miliki pengalaman membawa dampak bakso dan juga modal yang terlalu sedikit hampir putus asa untuk menggerakkan mimpinya.
Namun pria ini tidak menyerah begitu saja, ia gunakan pas pulang kampung untuk belajar membawa dampak bakso di daerahnya biarpun banyak para pembuat bakso yang tidak mau sharing resep dengannya. Selain itu, ia terus coba belajar membawa dampak bakso tiap kali selesai bekerja dari pabrik dan berharap bantuan teman-temannya sesama pekerja Indonesia untuk mencicipi rasanya.
Namun, disaat dirintis, bisnis ini pun tak langsung meledak. Acapkali Subandi haus menggunakan dagangannya yang tidak laku-laku, atau membagikan bakso-baksonya secara gratis ke teman-temannya. Bahkan tidak sedikit pula WNI yang meragukan kehalalan bakso yang dibuat oleh Subandi sampai-sampai pria ia mesti merekam proses pembuatan baksonya dan ditunjukkan kepada pengunjung yang meragukan kehalalan bakso buatannya.
Segala kerja keras Subandi pun kini terbayar sudah, Bejo Korea, merek bakso milik Subandi yang di awali dari gerobak bakso yang ia membuat sendiri dari kayu lemari bekas. Kini sudah miliki toko di Pocheon yang terdapat 50 km dari ibukota Seoul. Ia pun tidak cuma sukses sukses menggapai mimpinya sebagai seorang entrepreneur dan menaikan taraf hidupnya dan juga keluarga, tapi termasuk menjadi “duta bakso” yang memperkenalkan kuliner Indonesia kepada masyarakat Korea
2. Wow! Ternyata sambil bekerja kami termasuk mampu lanjut kuliah!
Siapa bilang usia dan pekerjaan menghambat kami untuk terus menempuh pendidikan setinggi-tingginya? Dikutip dari laman berita BBC, Seorang TKI asal Trenggalek, Jawa Timur, bernama Waras sudah bekerja di pabrik onderdil yang tersedia di Korea Selatan sepanjang 20 tahun. Pada bulan Agustus lalu, ia dan bersama lebih dari satu temannya diwisuda sebagai sarjana manajemen di Universitas Terbuka (UT) kelompok belajar Korea Selatan.
Ia masuk UT terhadap usia 40 tahun dan lulus terhadap usia 44 tahun. Rata-rata ia belajar bersama orang-orang yang berusia 20-an, tapi ia justru tidak merasa malu bersama perihal itu dan senantiasa melanjutkan studinya.
Sekedar keterangan untuk teman baik Korean First:
Ijazah UT di Korea bukan sembrono jizasah. Tidak sama seperti di Indonesia, pendidikan di Korea itu terlalu maju. Sehingga biarpun seseorang cuman pemilik ijazah UT ia miliki peluang bekerja yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahkan tersedia tidak benar satu teman Waras yang justru mampu melanjutkan S2 di tidak benar satu kampus ternama di Korea, yaitu Universitas Sungkyunkwan.
Singkat cerita nih, bagaimana waras mampu bekerja sambil senantiasa berkuliah? Karena Waras cuma miliki pas akhir pekan dan mesti bekerja hampir tiap tiap hari sepanjang 12 jam, pria itu pun merintis kuliah seminggu sekali. Meskipun kedengaran gampang tapi pekerjaan yang begitu ketat dan hingga ia mesti lembur pun kerap kali membuat dia kewalahan juga.
Waras mengaku, ia sebetulnya tidak gunakan ijazahnya ini untuk mencari pekerjaan, tapi justru untuk membuka pekerjaan pas ia ulang ke Indonesia lagi. Ia idamkan melanjutkan bisnis keluarganya yang sepanjang dua generasi mati. Bagi Waras, pengetahuan dan pengalaman kerja merupakan dua perihal yang tidak mampu dipisahkan begitu saja. Sampai saat ini sudah banyak sekali pekerja Indonesia yang menempuh pembelajaran di Korea Selatan.
3. Selain bekerja, di sini mampu jalan-jalan sambil menjadi vloger termasuk loh!
Apa kalian dulu lihat video TKI asal Indonesia yang sempat viral akibat ke-ndeso-annya? Hehehe, ya, nama aslinya Parindra idik Cahyono atau biasa dikenal bersama nama Bajindul. Melalui account YouTube “Gokil Abis”, Bajindul sharing kesehariannya sebagai seorang TKI di Korea Selatan. Hal yang membuatnya begitu viral dan lucu adalah pas ia bicara didalam bahasa Korea bersama logat Jawa atau ngapaknya yang terlalu kental.
Sejak videonya yang tengah menaiki roller coaster di Korea itu menjadi viral, subscriber account Youtube-nya langsung melonjak.
Pria yang cuma berbekal ijazah SMA disaat pegi bekerja ke Korea Selatan terhadap tahun 2013 selanjutnya ini mengaku kepada reporter Kompas kecuali ia terlalu “Wong Ndeso” dan tak dulu sedikitpun tahu soal Youtube sebelumnya. Motivasinya membawa dampak account Youtube ini adalah untuk sharing kisah perihal hidupnya sepanjang di perantauan.
Kegiataan Bajindul didalam Video
Di didalam bebeberapa videonya, Bajindul menceritakan sekaligus mengajak penontonnya untuk lihat dirinya bekerja. Mulai dari mengangkut kaca, menggarap lahan bersama cangkul, hingga berbelanja bahan bangunan di toko mebel.
Hebatnya lagi, tak hanya senantiasa bekerja dan “main-main” di Korea Selatan, Bajindul termasuk senantiasa menimba pengetahuan di sebuah kampus terbuka yang tersedia di Korea Selatan. Ia menyita jurusan Ilmu Komunikasi.
Bajindul pun mengaku, setelah menjadi vlogers yang aktif, ia saat ini menjadi miliki banyak sekali teman yang miliki ikatan persaudaraan yang kental. Lucunya lagi, disaat ia ditanya apa sebetulnya impuls bekerja di Korea Selatan. Sambil tertawa malu-malu Bajindul menjawab, “Di sini mau servis wajah biar ganteng. Belum berhasil.” Hehehe, wah, lawak bener ya si Bajindul ini!
Nah, itu dia teman baik Korean First faedah dari bekerja sebagai tenaga kerja yang tersedia di Korea. Semua kisah di atas adalah kisah nyata. Mereka sudah merasakan sendiri bagaimana negara Korea memperlakukan para pekerjanya bersama baik dan pemerintah Indonesia yang terlalu kooperatif didalam melindungi pegawai yang bekerja di sana.
Bagaimana? Tertarik idamkan bekerja ke Korea?
Jika kalian tertarik untuk bekerja ke Korea sebaiknya kalian mempersiapkan diri untuk hadapi ujian EPS TOPIK terutama dahulu. Nah, apa itu ujian EPS TOPIK dan bagaimana mempersiapkan ujian tersebut? Yuk, gabung bersama Korean First yang siap menolong kalian untuk mewujudkan mimpi bekerja di Korea! Ikuti kelasnya di sini.